Yayu Sudrajat memulai lagi perjalanannya.
kakinya yang kecil melangkahi bumi yang tak pernah jadi lebih luas.
kini dia mengikuti semua penduduk kota yang mau pergi dan membuka mata.
semua orang mulai sadar bahwa mata mereka selalu tertutup, mereka bisa melihat itu ketika berada di depan cermin.
tapi Yayu Sudrajat sudah besar, tak ada yang dapat membuatnya berhenti.
tidak juga lampu merah di depan Gubernuran.
dan Yayu Sudrajat sudah putus asa, dia kehabisan perekat untuk menyambung asanya.
dia terlalu sibuk untuk menjual mimpinya di pasar malam lagi.
0 Argumentasi:
Post a Comment