11 januari 2008
Hahahahah.. sekarang yay udah ada di asrama. Masih sendirian. Teman kamar blon ada yang menunjukkan tanda-tanda akan datang dari rumahnya. Gak ada sms. Gakda telepon. Gak ada e-mail *sok banget*. Gak ada comment di FS dari teman sekamar. Gak da comment di facebook. Uaaaa... gak ada kabar. Tapi biarlah. Bersenang-senang dulu sendirian.
Yay udah bersihin teritorialnya yay. Bersihin juga sih punya dillah dan dian. Tapi seadanya. Wong, saya bukan babu. Hahahaha ...*rajinnya kumat, padahal selalu kena denda karena gak nyapu* Belum ngepel. Menyapu seadanya. Sarang laba-laba belum dimusnahkan. Dan berbagai deret pekerjaan lainnya. Kan, ini kamar bersama. Ngebersihinnya sama-sama kan? Kalo kamarnya kecil sih, yay mendingan. Nah ini? kamarnya gede banget. Gede. Gede. Bisa dipakai jogging, nge-dance, aerobik, yoga, jungkir balik, dll. Malahan kamar di seblah ku tuh selalu dipake buat peragain gaya-gaya nya pemain bulutangkis. Hehehehe. Bisa mati kalo dibersihinnya sendirian doang.
Well, untuk postingan sekarang yay gak mau ngebahas tentang bersihin kamar lebih lanjut. Tapi mau ngebahas tentang kejadian kemaren malam
Flashback
10 januari 2008.
Paginya. Yay ditelpon ma ria buat nonton sama-sama konser dmasiv di MP. Trus yay dengan antusias menjawab iya. *memang nyari teman buat pergi nonton*
Sorenya. Yay kemudian berangkat dari rumah, sudiang menuju ke MP, panakkukang. Yay memakai: kerudung putih bertandakan produksi rabbani, baju coklat lengan panjang yang panjangnya sampai paha, celana hitam, sendal hitam *sebenarnya ada mickeynya dan tulisannya korea-korea gitu. Tapi berhubung karena suatu kondisi, jadinya dicabut. Hahahah*, plus sweater hitam panjang sampai lutut. Waktu mau keluar rumah, pemakaian sweater hitam itu kerasa aneh gimana gite. Tapi yah karena ujan dan dingin banget, yah dipakai lah. *hhehehe*
Nah. Yay kemudian naik angkot untuk mencapai titik ujung dari daerah perumnas sudiang yang dari berbagai pendapat teman-teman yay, adalah kawasan yang terpencil dan susah dimasuki *memang*. Saat di perjalanan, ada telepon dari rumah. Katanya dompet yay ketinggalan. Uaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ... tidakkkkk ... spontan yay mengaduk-ngaduk isi tas yay dan beneran gak ada. *alah.puange*. yay kemudian dengan muka-muka yang lemas, tak berdaya, dan butuh pertolongan berkata jadinya bayarnya pake apa?. Lantas orang rumah berkata, dompetnya dibawakan sampai di ujung. Telepon langsung ditutup. Terjadi ke-zing-an. Kemudian ujung dari perjalanan akan terlihat jelas, yay yang gak tau mau bayar apa, yay kemudian menyediakan seperangkat ekspresi yang entah dibuat-buat apa gak *kemungkinan besar ekspresi tulus yang gak dibuat* untuk menghadapi peristiwa yang akan terjadi.
Pertama, yay memasang muka yang pasrah, tak berdaya, panik dan mengeluarkan suara-suara kecil seperti mati nih, gimana nih?, aduh. Berharap ibu-ibu yang duduk disamping akan dengan sukarela menolong yay yang sedang kebingungan. Tapi nyatanya, tidak. Yay gak dibantu. Saat itu yay memikirkan banyak hal tentang sikap ibu itu. ”dasar ibu-ibu pelit.”, ”jahatnya”, ”ibu. Masa’ gak denger sih kalo yay gak tau mau bayar pakai apa?”, ”bayarin dong” .. tapi mau gimana lagi yah, dasar yay-nya baek, makanya berpikir positif aja. ”mungkin ekspresiku belum sempurna” *hahahahaha*
Saat sampai di ujung, beberapa orang kemudian turun. Yay menunggu sampai udah gak da lagi yang mau turun dan berkata kepada pas sopir. *tentu saja dengan cadangan ekspresi* bahwa gak punya duit. Karena dompet ketinggalan. Dan ternyata pak sopirnya baik, yay jadinya gak bayar ongkos angkot. *yay bersikeras menolak kata hati kalau ini semata-mata karena kebaikan pak sopir. Tapi ini juga atas bantuan ekspresi-ekspresi yay*
Yay kemudian menunggu. Menunggu. Menunggu akan kedatangan dompet itu. Beberapa saat kemudian, dompetnya datang. Bahagianya diri yay. Dompetnya datang membawa ibu biah dan sepupu erik. Mereka naik motor dan tidak memakai jas hujan. Aduh. Pikirku. Kalau sampai foto-foto, uang, dan isi dompet yay basah gimana jadinya? *hehehe. Gaklah. Hak mungkin berfikiran seperti itu.” tapi berfikiran seperti ini ”busyet. Astagfirullah. Naik motor hujan-hujanan tanpa jas hujan?. Ya Allah, baiknya tante dan sepupuku ini.”
Motor tersebut kemudian meninggalkanku yang telah menaiki angkot jurusan sentral.
Setelah berleha-leha duduk di kursi angkot yang satu ke kursi angkot yang lain, jalan dan akhirnya yay sampai ke depan gramedia MP. Tempat ketemuan dengan ria. Tapi ternyata, tak disangka, yay ketemu ma ratu. Yay sih gak lihat ratunya. Ratunya yang negur duluan. Ratu datang sama adeknya, nuzul dan temannya nuzul, vifi. Yay kemudian berbincang-bincang dan memanggil ria untuk keluar dari gramed. Seperti kebiasaan. Yay kemudian memperkenalkan ria ke ratu, ratu ke ria. Lalu kemudian, rombongan kami menuju ke musholla. Ratu cuman ngekor. *hahahaha* saat di bunderan tengah MP, yay dan ria terpisah dengan ratu, nuzul, dan vifi. Mereka singgah di bunderan itu dan yay+ria melanjutkan perjalanan ke mushola. Di mushola dekat bunderan. ”busyeeeeeeeeeeeeetttt. Orangnya banyak banget” jadinya, kegiatan curhat sama Allah *ciyee* dipindahin ke musholla carefour. Saat di perjalanan menuju ke mushola carefour. Yay ngeliat ratu dan rombongannya di toko buku kharisma. Katanya mau nyari novel twilight dkk-nya.
Setelah dari mushola. Yay dan ria pun bergegas ke bunderan tengah MP untuk menonton konser dmasiv. Yay kemudian melihat ratu dan rombonganya di tempat yang lumayan strategis. Yay kemudian bersama ria meunju ke situ. Tapi apalah daya. Tempat-tempat tersebut dipenuhin berbagai macam orang dengan keitnggian berbeda-beda dan jelas-jelas lebih tinggi dari yay. Fiuh. Ria sih enak jadi tinggi.
Acara kemudian dimulai. Dancer, peragaan model, dancer, dan konser dmasiv. Begitu susahnya mendapat tempat diantara kakak-kakak jilbaber yang girangnya minta ampun saat personel dmasiv keluar satu persatu. *yay tidak akan menulis kok kalau ekspresi ria lebih parah dari kakak-kakak tersebut*. Konser pun dimulai. Kaki kiri menopang kaki kanan yang oleng. Badan yay dibuat sekaku mungkin dan seberat mungkin supaya tante-tante yang girangnya setengah mati dan banyak bacot susah mengubah posisi yay.
Dmasiv menyanyi beberapa lagu. Tapi yay dan ria udah gak tahan saat dua lagu terakhir. Udah berdesak-desakan banget. Ratu dan rombongannya pun udah pulang. Takutnya kenapa-kenapa karena jujur, banyak orang yang gak bisa dipercaya saat konser-konser begitu. Waktu ada ratu sih, keamanan agak sedikit terjaga lah. Karena ada teman yang ketinggian daya penglihatannya agak sama. *ratu, yay gak bermaksud ngatain lo pendek loh. Hehehe. Cuman ketinggiannya hampir sama doang* Sehingga bisa saling mengawasi dari pencurian *hahaha.saling? padahal ratu dibelakangku. Kalo kecurian, kemungkinan besar, ratu yang duluan kecurian. Hehehehe. Maaf, ratu*
Waktu berusaha keluar dari jepitan massa penonton dmasiv, susahnya busyet banget. Mungkin saat keluar dari situ, tubuhku agak terlihat lebih ramping.*rampingkah? Bola gitu*. Waktu mau pulang, kita makan dulu. Saat itu berbagai sms dari berbagai nomor masuk ke hape ria. Nanyain dimana dan segera menuju ke d’crepes buat pulang bareng. Tapi dasar yay dan ria anak pemberontak. Anak-anak pada dibohongin kalo kita udah menuju ke tempat janjian. Padahal. Padahal. Dan padahal. *rahasia loh. Mudah2an teman-teman sejalan pulang gak baca bagian ini*. Padahal kita tuh pergi foto-foto di fotobox. *hehehehe.maafkan yay teman-teman* . tapi foto-fotonya itupun gak puas *suer*. Seadanya aja. Tapi ya mau digimanain lagi, waktu buat berbohong terbatas banget. yay kemudian bersama ria dan kawan-kawan yang lain pulang dengan kendaraan yang seperti biasa, angkot. Yay sampai di rumah jam setengah sepuluh lewat. Fiuh. Hari yang melelahkan. *sori buat para dmasiver sejati, yay gak terlalu ngebahas soal dmasiv di postingan ini. Kan subjek dan objeknya itu yay doang. Jadinya mau siapa kek, walau artis sekalipun yay tetap yang paling dibicarakan. Hahahaha. Gak penting. Heheheh*
Hello world!
7 months ago
2 Argumentasi:
Cerita akhir pekanmu lumayan seru, hihihihi..
Keep post ya yay..
Anyway, si cakra kapan nyusul? aduh aku ga sabar ni..
hahahha XD
Oh ya, waktu itukan FDmu ilang ya? Didalamnya ada postingankan?
Cuman mo bilang, jangan sampe benda kecil berkapasitas 1GB itu merampas semangatmu buat ngeposting. Happy blogging yay. Kami mendukungmu..
Post a Comment