sementara HarunYayu berdebat di sekolahnya, tokoh bernama HarunYayat memperjuangkan hal yang sama di sekolah lain yang terletak di samping kantor lurah.Harunyayat juga menentang teori evaluasi, bahkan lebih ekstrim lagi, dia menentang dominasi ruang guru.
Riwayat HarunYayat sangat menyayat dan bersemangat, karena dia adalah anak pak camat yang terlahir tanggal empat, menjelang pemilu.sewaktu kecil, dia dikenal sangat hiperaktif, otaknya jongkok, IQ-nya tidur-tiduran. namun karena dia anak pak camat, dia bisa lulus TK, SD, dan SMP.setelah menginjak bangku SMA, dia bernasib berbeda dengan HarunYayu, gurunya tidak memarahinya karena dia anak camat. hal itu membuatnya kesal, lelah dan jenuh. akhirnya dia menulis sebuah esai yang sangat dokmatik dan fenomenal di sekolahnya, "Andai guruku anak pak camat".
status HarunYayat dengan Harunyayu seperti halnya status hubungan Calvin atau Zwingli dengan Luther.
sifat Harunyayat sangat berbeda dengan HarunYayu yang rajin belajar, HarunYayat lebih gempar (gemar pacaran). dia berpacaran setiap ada kesempatan, dan kesempatan itu selalu dia cari. pacarnya sudah ada 9 hari ini, dan setiap hari daftar itu di hapus dan diisi ulang dengan jumlah yang sama ditambah 1/3 total sebelumnya. tempat pacaran favoritnya adalah di warnet, dia sangat suka mencium adik kelasnya di warnet, tanpa merasa malu sedikitpun.selain gempar, HarunYayat juga super (suka pamer). dia sangat menginginkan prestise, baik dalam bidang akademis yang sama sekali tidak dia kuasai sedikitpun, maupun bidang olahraga. olahraga favoritnya adalah basket.
suatu ketika, keyakinan HarunYayat bertentangan dengan kenyataan hidup dan hobynya (pamer dan pacaran). pada hari itu, sebelum kampanye anti-evaluasi, HarunYayat mendapati nilai ulangannya mendapatkan nilai 100, pacar keenamnya hari itu juga mendapat nilai demikian. secara otomatis kekuatan super HarunYayat mendorongnya untuk memamerkan hasil dari segala jerih payahnya mendapatkan jawaban benar saat ulangan, dia berkata "lihat, aku memang hebat, lihat ulanganku selalu baguskan... aku suka ulangan". dia mengatakan itu sambil menempelkan bibirnya di microphone yang menyala bak seorang vokalis band. otomatis, hampir seisi sekolah mendengarnya.serentak, para pengikut ajarannya datang berkumpul, menatapnya dengan pandangan berkaca-kaca, bagai memandangi para personel band yang akan bubar. nampak jelas (atau setidaknya diceritakan dengan jelas dalam cerita ini) bahwa mereka sangat kecewa dengan apa yang baru saja mereka dengar.
dengan semangat fanatis yang kecewa, mereka segera menggotong HarunYayat kelapangan, kemudian dia disuruh menyanyikan lagu pop daerah 1 album.
Hello world!
7 months ago
3 Argumentasi:
Pertamax lagi
Anyway, kenapa malah si YAYAT *merasa adiknya yg disinggung..
Lain kli si cakra bisa menyinggung soal Harun Yifa. Atau Harun Yatym *ga penting banget ya.. hahaha
harun tandus [??????] *kaburrrr*
wkwkwkwkwkwkwkwk,
tabiek
senoaji
Iya..
sakali2 namaku juga kodong.
hoho *berharap
Post a Comment